Mungkin Ia Burung
Teluk dipinggir jurang ini akan segera menyusut
Mengingat waktunya telah lalu
Kelopak mata kini mengkerut
Ia tak sadar telah menikahi air dari bawahnya
Tapi mungkin memang jalannya
Tapi mungkin memang sudah cukup waktunya
Lumbung keringat dan luka hati sudah sampai batasnya
Lumbung cinta yang dulu kita sebutkan kini tak ada nyatanya
Tapi mungkin memang jalannya
Aku ada di jalan setapak yang basah
Kau masih nyaman dengan aspal kotor nan halus itu
Tapi mungkin segelas kopi bisa menenangkan ini.
Mungkin.
Mungkin aku akan tinggal disini,
Di rumah yang sama yang kau tahu sejak pernah kau hampiri
Kurungan dan kandang itu sudah tak kita miliki.
Bukan, bukan karena hati ini tak kau miliki.
Mungkin dan hanya mungkin aku yang tak datang padamu hati
Tapi kurungan, Jeruji apalah penyair itu menyebutnya
Hanya buat kau sang burung lelah terbang kesana kemari.
Hari ini aku yakin,
Bahwa burung yang terbang itu lebih cantik setelah lepas dari kandangnya