Dito's Mind Universe

Hi, Umm.. well, so that You decided to visit this page, please don't take it all serious. Lot of them is just my mind or personal opinion. But, Happy Reading❗

Candu banner
Candu

Aku dan kamu harusnya jadi isi buku paling indah yang kiranya bisa ku tulis hari ini Saat letihku nyender saja pada pundakmu yang wangi pandan itu

poem Read
Senja Menatap Ku Kosong banner
Senja Menatap Ku Kosong

Perlahan kerak pedih pergi berlari Renungan malam tentang puisi dan mimpi tak lagi menghampiri Sembuh juga akhirnya sejak datang jemari Braga dan

poem Read
Mungkin Ia Burung banner
Mungkin Ia Burung

Teluk dipinggir jurang ini akan segera menyusut Mengingat waktunya telah lalu Kelopak mata kini mengkerut Ia tak sadar telah menikahi air dari baw

poem Read
Badai banner
Badai

Aku berlari kencang sejak mentari datang Sungai membentang, sejak kapan aku tak tenang Pelipis kiri ini rasanya membeku Kapan lalu ia tak pernah

poem Read
Duniawi banner
Duniawi

Pikirku kini sederhana Jadi apa yang aku ingin jadi, pasti ada Pikirku kini sederhana Peluk darimana pun kan kuterima Aku suka disukai Pikirku

poem Read
Ayah dan Bumi banner
Ayah dan Bumi

Jalan setapak mengitari tempatnya menari sambil disenangi Makan mudah, Hidup tidak susah Dibaliknya punggung berkarat, berumur, menimba sumur Tang

poem Read
Keluh Sesepuh banner
Keluh Sesepuh

Hari ini datanglah ia dengan hati kecilnya bersama belati tanda kesepian Padahal, sore ini aku harus datang ke pengasapan Padahal, cukup sudah tomb

poem Read
Otak Si Tukang Singkong banner
Otak Si Tukang Singkong

Kelar ku merogoh kantong kanan sambil menodongkan Frans Kaisepo ke warung pinggir jalan Nikmat juga rokok kretek ini disantap saat turun hujan Biar

poem Read
Apa Kita Sakit? banner
Apa Kita Sakit?

Apa kita sakit? Sejak dini trauma terungkit Apa kita sakit? Kapan lalu ku datang dengan rakit Apa kita sakit? Rasa-rasa itu akhir-akhir ini sena

poem Read
Marinir banner
Marinir

Dada ini sesak sambil kubuat kain yang disasak Pelajaran kadang datang tanpa kehendak Pelaut sedang rindu berada di geladak Peluh keringat hati in

poem Read
Sajak Si Berlian banner
Sajak Si Berlian

Media sosial akhir-akhir ini memalingkan wajah ceria dan rasa ikhlas yang dari dulu coba dia jaga Perkataan nenek penjual kue dan si tukang tempa ba

poem Read
Mei, Juni, Agustus, September banner
Mei, Juni, Agustus, September

Izinkan purnama menyingkap kain tebal di muka Saran tertinggal, Rindu terpungkal Keluh dan getir teman sarapan pagi Malam kelam muram terpejam Ja

poem Read
Pantas banner
Pantas

Telah datang pada penulis puisi yang rumahnya nampak namun tak beratap Yang hidupnya tidak terlalu berseri sejak ia tahu siapa dirinya Gemar betul

poem Read
Pergi dan Tak Diingat banner
Pergi dan Tak Diingat

Malam rindu berkemas halu kala itu memelukku dengan erat Tikus-tikus jalanan masih mencari makan sambil mengerat Rasanya hubungan ini tidak lagi er

poem Read
Wanita Penjual Perhatian banner
Wanita Penjual Perhatian

Wanita penjual perhatian dan kasih sayang ini masih menjajakan jualnnya pada orang tak berkepribadian Yang wajahnya kosong tanpa pikiran Sebalku me

poem Read
Jentik Di Ujung Padi banner
Jentik Di Ujung Padi

Angin berjalan membawa tas belanja yang ia siapkan sedari pagi Sore ini lengang rupanya Hati itu lupa nyatanya Ingat itu sampai padanya Sekali

poem Read
Filsafat Ironisme banner
Filsafat Ironisme

Ini tentang usaha yang tidak beranak Ini tentang keajaiban yang tidak berpihak Dan ini tentang keberuntungan yang mustahil ditebak Jarang juga lam

poem Read
Biarkan banner
Biarkan

Layar dan cahaya dengan tidak sopan memoles alisnya yang mengkerut Tak akan ku kenalkan Dia yang kini kubicarakan Sampai tanda tanya lepas dari anjun

poem Read
Beri Jalan Pada Seruni banner
Beri Jalan Pada Seruni

Aku dan sebatang kayu ini sedang menyusuri sungai yang terang bulan ia pantulkan Kaki ini sudah tidak merengek sejak ia kubawa dari hilir Kakek tua

poem Read
Mengubah Rubah banner
Mengubah Rubah

Peradaban hutan tak pernah habis kisahnya Perkenalkan Si Rubah dan cahaya gelap di sekitarnya Dengan Ekornya, dan bekas cakar di dada kirinya Te

poem Read
Ramai Jingga Itu banner
Ramai Jingga Itu

Jingga di pekarangan rumah sisi sampan Terutak-atik angin dan nirwana teraman Matraman dengan kias dan rona Sungai dan jalan-jalannya Rantai pe

poem Read
Tertinggal Braga banner
Tertinggal Braga

Pengamen muda itu tertatih di trotoar jalan Asia Afrika Lelah betul keliatannya Mungkin sejak ia berlari mengejar mimpinya untuk bersama Braga dan

poem Read
Lari banner
Lari

Adakalanya kalah adalah menang Orang-orang bijak itu pernah bilang Semua batasan adalah ciptaan orang Bukan hal yang pantas dijadikan alasan Berpe

poem Read