Mei, Juni, Agustus, September
poem
Izinkan purnama menyingkap kain tebal di muka
Saran tertinggal, Rindu terpungkal
Keluh dan getir teman sarapan pagi
Malam kelam muram terpejam
Jarum akupuntur menusuk tulang belikat yang terikat
Seribu prosa puisi takan cukup mengembalikan tenang
Dia pilih renang ketimbang menang
Diamkan sirine himbauan atas bisingnya musang
Pernah ia goda purnama yang hasilnya ia cukup senang
Tolong,
Tolong hapuskan bulan Juli
Sejak ia buat senang
Sejak ia buat tidak tenang
Sejak istimewanya hilang
Dipendam, dikubur purnama terang
Hidup
Puisi
Refleksi
Imajinasi